Link

Wednesday 4 July 2012

Faktor Penentu Perkembangan Individu



Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan YME paling sempurna di antara makhluk yang lain. Walaupun ketika baru lahir masih dalam keadaan tidak berdaya dan lemah dibandingkan dengan makhluk lain yang sudah dapat melakukan aktifitas secara langsung. Contohnya, ayam lahir langsung bisa berjalan dan berlari-lari sedangkan manusia perlu tahap –tahap tertentu. Tetapi di sisi lain manusia mempunya potensi yang luar biasa. Dengan proses perkembangan manusia mengalami perubahan – perubahan yang sangat pesat secara fisik dan psikis yang lebih sempurna di bandingkan dengan makhluk lain.
Dalam perkembangan individu, terdapat dua faktor yang paling berpengaruh terhadap perkembangan individu.

1. Faktor hereditas yang bersifat alamiah (nature) dan diwariskan oleh orang tua.
Pada faktor hereditas terdapat gen yang merupakan sifat bawaan yang nantinya akan ditularkan oleh satu generasi ke generasi berikutnya. Pertama gen - gen dominant-resesif, yakni apabila gen dari suatu pasangan bersifat dominant dan yang satu bersifat resesif, maka yang dominant itulah yang nantinya akan tertanam dalam diri individu tersebut. Kedua pewarisan poligenik. Sebenarnya, dalam satu sel terdapat banyak gen yang akhirnya menghasilkan karakteristik yang berbeda - beda. Karena beberapa karakteristik psikologi merupakan hasil dari pasangan - pasangan tunggal, sedangkan kebanyakan ditentukan oleh interaksi dari banyak gen yang berbeda.

2. Faktor lingkungan atau pengasuhan (nurture) sebagai kondisi atau pengalaman - pengalaman interaksional yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan.

Misal, di dalam keluarga, setiap individu mempunyai karakter dan pengalaman yang berbeda - beda. Tergantung dari pergaulan masing - masing individu. Hal ini menandakan bahwa faktor lingkungan juga turut mempengaruhi perkembangan individu.
Jika kita berbicara tentang pengaruh Interaksional antara Faktor Hereditas dan Lingkungan dalam Perkembangan. Gen merupakan unit informasi warisan dari kedua orang tua yang menjadi blue print bagi perkembangan individu. Sedangkan, lingkungan sebagai sarana untuk memfasilitasi perkembangan karakteristik potensial yang diwarisi. Kedua aspek ini akan saling berinteraksi dalam perkembangan individu. Dalam menjalankan intruksi – intruksi genetiknya sangat tergantung pada lingkungan. Gen harus mendapatkan energy yang memadai dan cukupnya nutrisi, serta hormon atau pembawa protein harus menggerakkan kode – kode gen tersebut. Ada beberapa factor yang mempengaruhi: nutrisi ( makanan yang bergizi ), kesehatan, temperatur, cahaya dan intensitas stimulus. Sehingga orang tua tidak hanya mewarisi gen tetapi juga harus memperhatikan keadaan lingkungan yang dapat berperan penting dalam perkembangan individu.
Dapat dicontohkan bahwa faktor lingkungan lebih memberikan pengaruh terhadap perkembangan individu.
Ada dua orang anak laki – laki mempunyai keadaan potensi gen pada fisiknya yang sama – sama pendek. Dan keduanya mempunyai cita – cita sama menjadi seorang TNI. Tetapi seorang TNI harus mempunyai ukuran tinggi badan yang tidak sembarangan. Karena fisiknya pendek agar cita-citanya tercapai salah satu dari anak laki – laki itu mendapatkan makanan, minuman perangsang tinggi badan dan kesehatan yang lebih memadai ditambah anak orang yang berada juga. Dia mampu menaikkan tinggi badannya sehingga berhasil menjadi seorang TNI. Sedangkan anak laki – laki satunya hanya makan dengan ubi rebus dan sehari – hari minum air putih karena anak seorang pedangan asongan. Sehingga tidak ada asupan gizi yang memadai untuk merangsang pertumbuhan fisiknya. Dan tidak dipungkiri lagi anak tersebut tidak dapat meraih cita-citanya.
Kesimpulan:
Secara umum perkembangan individu selama masa perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum dalam dua faktor yakni faktor hereditas dan faktor lingkungan. Akan tetapi faktor lingkungan lebih berperan dalam perkembangan individu dari pada faktor hereditas karena dalam menjalankan genetiknya sangat tergantung pada lingkungan. Hal itu terbukti bahwa perkembangan anak dimulai dari keluarga, sekolah kemudian masyarakat. Semuanya itu merupakan suatu lingkungan bagi perkembangannya.
Sumber :
Conny Semiawan, dkk. “Pengenalan dan Pengembangan Bakat Sejak Dini” PT Remaja Rosda Karya , Bandung.
Tini Sumartini, S.Pd. “Perkembangan Belajar Anak Usia Prasekolah” Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis (PPGT), Bandung

2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Apabila bulan ramadhan telah datang,
    pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu
    (HR Bukhari dan Muslim)

    Berikut pesan terakhir dari setan sebelum ramadhan untuk umat manusia :

    "Sob, q cabut dulu ke neraka ya. Kamu kan lagi sibuk dengan ritual tahunanmu itu..
    Ntar sebulan lagi kubawakan oleh-oleh yang lebih menggoda.."

    See You
    "Setan"

    Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua..
    Selamat menunaikan ibadah puasa... :)

    ReplyDelete